Apa salahnya bersapa dengan panca indra mu

TREND anak muda sekarang, apabila sudah berkeluarga maka kedua orang tua menjadi prioritas yg terakhir karena otomatis jerih payah akan mengalir kepada diri sendiri, maksudnya anak-anak sekarang jika sesudah menikah kadangkala orangtua tidak lagi diperhatikan, sibuk dengan urusan masing-masing sampai menjadi dinomor duakan, bahkan kita lebih memuliakan pacar dan boss kita ketimbang orangtua kita sendiri, walau kadang ortu kita bisa menjengkelkan, bukankah kita juga menjengkelkan mereka saat kita KECIL dulu? ya dulu kita bisa membuat perhatian orangtua kita tercurahkan untuk mengurusi kita, sekarang dalam detik/masa yang tidak selama kita di besarkan hingga 12 tahun atau lebih kita malah asyik dengan yang lain selain meraka? ya itu lah yang tengah terjadi saat ini, bertegur sapapun rasanya "tidak penting" padahal kapan lagi? disaat nanti waktu mereka telah usai didunia belum tentu kita akan bisa membahagiakan mereka lagi,
bingung membagi waktu? itu cuma alasan, semua teknologi sudah ada ditangan, blackberry, iphone dan facebook serta teknologi lain membantu tetapi hal terpenting adalah SUARA, kenapa? karena telinga lebih dahulu hidup disaat kita lahir ketimbang panca indra lain, selagi bisa bicara dan bertegur sapa, sapalah mereka dengan kelemahlembutan dan jadilah anak berbakti bukan karena uang tetapi karena seringnya kita menyapa dan menyenangi hati mereka dengan tutur sapa kita,
Hukum memutuskan silaturrahim
Memutuskan silaturrahim pula hukumnya haram dan dikira
melakukan maksiat besar sehingga mendapat laknat dari Allah
Subhanahu wa Ta‘ala, Sebagaimana firmanNya:
(ﺳﻮﺭﺓ ﳏﻤﺪ: ﺍﻳﺔ 23-22)
Maksudnya: “(Kalau kamu tidak mematuhi perintah) maka
tidakkah kamu harus dibimbang dan dikhuatirkan-jika kamu dapat
memegang kuasa-kamu akan melakukan kerosakan di muka bumi,
dan memutuskan hubungan silaturrahim dengan kaum kerabat?.
(Orang-orang yang melakukan perkara-perkara yang tersebut)
merekalah yang dilaknat oleh Allah serta ditulikan pendengaran
mereka, dan dibutakan penglihatannya.”
(Surah Muhammad: Ayat 22-23)

Related Post